Apabila Genosida Terus Berlanjut, Israel Mengancam Keamanan Dunia – Isyarat Perang Saudi-Arabia

by -126 Views

Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan serius tentang bahaya dari operasi darat Israel di Jalur Gaza. Menurut seorang pejabat Saudi, invasi darat seperti itu dapat menjatuhkan wilayah tersebut ke dalam siklus kekerasan yang tak berujung.

“Kerajaan menyatakan keprihatinan bahwa operasi tersebut memiliki konsekuensi serius bagi perdamaian dan keamanan internasional,” kata pejabat Saudi, seperti dilansir dari Saudi Gazette pada Ahad (29/10/2023).

Pejabat tersebut menyoroti tantangan nyata dan tanggung jawab etis yang dihadapi oleh komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil tindakan penghentian kekerasan, melindungi warga sipil, dan menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung.

Arab Saudi mengajukan seruan untuk gencatan senjata yang segera dan komprehensif guna mencegah memburuknya situasi kemanusiaan, serta menekankan perlunya pengiriman bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina di Gaza.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan, telah melakukan beberapa panggilan dengan rekan-rekannya di negara Arab, termasuk Yordania, Maroko, dan Mesir.

Perbincangan tersebut difokuskan pada intensifikasi upaya kolektif untuk menghentikan eskalasi militer, mencegah pemindahan warga Gaza secara paksa, dan melibatkan komunitas internasional dalam memberikan bantuan dan bantuan medis yang konsisten.

Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Jassem Al Budaiwi, menekankan bahwa tidak ada solusi politik yang berkontribusi terhadap memburuknya kondisi di Gaza, dan menekankan tanggung jawab Dewan Keamanan dalam mencapai perdamaian dan keamanan di Timur Tengah.

Sementara itu, Israel terus melancarkan tindakan militer dan mendorong warga Palestina di Gaza untuk pindah ke wilayah selatan demi keamanan mereka. Tentara Israel menuduh Hamas menggunakan daerah sipil untuk tujuan militer, sementara terus memperluas serangan udara dan daratnya.

Jumlah korban tewas di Gaza telah meningkat secara signifikan, terutama pada wanita dan anak-anak. Majelis Umum PBB telah mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan segera, namun resolusi tersebut ditolak oleh Israel meskipun didukung oleh 120 negara. Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kekurangan bahan-bahan pokok yang parah akibat konflik dan blokade yang berkelanjutan.

Sumber: Republika