Hamas menegaskan bahwa pasukan mereka siap menghadapi serangan Israel dengan kekuatan penuh. Pernyataan ini dilontarkan mengingat meluasnya serangan udara dan darat Israel terhadap Gaza yang telah menambah jumlah korban jiwa.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Beit Hanoun, timur laut Gaza. Mereka juga terlibat dalam pertempuran di wilayah Al-Bureij.
“Hamas dan semua pasukan pejuang Palestina siap menghadapi agresi Israel dengan kekuatan penuh dan menghentikan upaya Israel untuk masuk ke Gaza,” kata Hamas dalam pernyataannya pada Sabtu dini hari.
Hamas yakin bahwa mereka mampu mengalahkan pasukan Israel dalam pertempuran ini. Mereka menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pasukannya tidak akan mampu meraih kemenangan militer.
Sebelumnya, Hamas melaporkan bahwa pasukan mereka sedang bertempur melawan pasukan Israel di sejumlah area dekat perbatasan Israel setelah serangan intensified ke Gaza.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan udara mereka menargetkan terowongan-terowongan Hamas serta infrastruktur lainnya. Namun, Aljazirah melaporkan bahwa mereka belum bisa memverifikasi laporan ledakan di Gaza.
Israel juga menuduh Hamas menggunakan rumah sakit Al Shifa di Gaza City sebagai tempat persembunyian terowongan dan pusat operasional mereka. Namun, Hamas membantah tudingan tersebut.
Dalam situasi ini, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mereka tidak mendukung penundaan aktivitas militer Israel di Gaza untuk memasukkan bantuan kemanusiaan, bahan bakar, dan listrik bagi warga Gaza.
Selain itu, Majelis Umum PBB mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata, akses kemanusiaan ke Gaza, dan perlindungan terhadap warga sipil. Resolusi ini didukung oleh mayoritas negara-negara anggota PBB.
Sumber: Republika