Penolakan Israel untuk Mengirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara Dibuka

by -110 Views

Israel secara resmi menolak pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza utara yang saat ini masih dihuni oleh sekitar 300.000-400.000 orang yang terlantar. Pernyataan ini disampaikan oleh koordinator kemanusiaan dan residen PBB Lynn Hastings di Palestina pada Jumat (27/10/2023).

“Pemerintah Israel telah jelas menyatakan bahwa mereka tidak ingin kami mengirimkan bantuan ke wilayah utara,” ujar Hastings pada konferensi pers virtual di Jenewa, seperti dilansir oleh Anadolu.

Hastings menekankan bahwa staf PBB harus mengambil risiko keamanan untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan guna menyelamatkan nyawa. Lebih dari 1 juta warga Palestina di Gaza utara tidak dapat dipindahkan begitu saja ke wilayah selatan mengingat risiko pemboman, layanan penting yang tidak memadai, dan kurangnya tempat berlindung yang aman.

Hingga saat ini, hanya 74 truk yang telah memasuki Jalur Gaza sejak 7 Oktober, dan diprediksi akan ada delapan truk lagi yang masuk hari ini. Jumlah ini tentu tidak mencukupi mengingat kebutuhan yang semakin meningkat.

Sebelum konflik pecah pada 7 Oktober, terdapat 450 truk bantuan kemanusiaan dan 46 truk bahan bakar yang rutin masuk ke Gaza setiap harinya. Namun, Israel telah memblokir masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar yang penting untuk operasional sehari-hari Gaza, termasuk rumah sakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak Israel untuk mengizinkan bahan bakar dari Mesir dikirimkan ke Gaza sebagai bantuan kemanusiaan yang mendesak. Bahan bakar tersebut juga diperlukan untuk generator rumah sakit, ambulans, dan fasilitas desalinasi.

PBB mengharapkan Israel agar memperbolehkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza utara dan memperhatikan kebutuhan mendesak warga Palestina.