Israel Rencanakan secara Rahasia Pemindahan 2,3 Juta Penduduk Gaza ke Sinai

by -159 Views

Pemerintah Israel diduga tengah mempertimbangkan ide untuk memindahkan 2,3 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza ke Sinai, Mesir setelah mereka menyelesaikan pertempuran dengan Hamas. Beberapa pejabat dan tokoh terkemuka Israel telah membahas pemindahan penduduk Gaza ke Sinai. Proposal pemindahan ini diduga disusun oleh Menteri Intelijen Israel, Gila Gamliel, dan sudah didistribusikan ke berbagai kementerian untuk konsultasi.

Dalam proposal tersebut, terdapat tiga tahap pemindahan penduduk Gaza ke Sinai. Tahap pertama adalah pembentukan kota-kota tenda di Sinai, tahap kedua adalah pembentukan koridor kemanusiaan untuk warga Palestina yang ingin melarikan diri, dan tahap terakhir adalah menetapkan tanah tak bertuan di dalam wilayah Mesir sebagai tempat tinggal permanen untuk penduduk Gaza.

Lembaga riset Israel, Misgav Institute for National Security & Zionist Strategy, telah menyusun laporan yang mengamati kelayakan ekonomi dari pemindahan penduduk Gaza ke wilayah Sinai. Laporan tersebut menyebutkan bahwa terdapat cukup apartemen di kota-kota satelit terbesar di Kairo, seperti “6 Oktober” dan “10 Ramadhan”, yang dapat menampung 6 juta orang. Dengan skema biaya tertentu, laporan Misgav Institute memperkirakan bahwa biaya perumahan bagi warga Palestina di Gaza di pinggiran kota Kairo akan mencapai 8 miliar dolar AS.

Misgav Institute berpendapat bahwa kondisi perekonomian Mesir yang buruk dapat meyakinkan pemerintah Mesir untuk mempertimbangkan tawaran ini. Israel juga dapat mengumpulkan dana sebesar 32 miliar dolar AS untuk meyakinkan Mesir agar menyetujui pemindahan tersebut.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa pemindahan penduduk Gaza dapat memberikan manfaat bagi Eropa dengan menstabilkan perekonomian Mesir dan membantu mengatasi masalah migrasi. Arab Saudi juga dapat memanfaatkan keberadaan warga Palestina sebagai tenaga kerja murah untuk proyek konstruksi di negaranya, termasuk proyek NEOM.

Misgav Institute menyimpulkan bahwa peluang berikutnya untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza tidak jelas, sehingga mereka mendorong pemerintah Israel untuk bertindak sekarang. Lembaga riset ini dipimpin oleh mantan penasihat keamanan nasional Israel, Meir Ben-Shabbat, yang juga dianggap dekat dengan komunitas intelijen Israel.