Angkatan Darat Iran Mengadakan Latihan Militer untuk Menghadapi Israel

by -137 Views

Kondisi di Izbat Beit Hanoun, Gaza utara sebelum serangan udara Israel pada tanggal 10 Oktober 2023.

TEHERAN – Angkatan Darat Iran melaksanakan latihan dua hari untuk menguji kesiapan terbang. Pada Jumat (27/10/2023), stasiun televisi Iran mengatakan latihan ini melibatkan lebih dari 200 helikopter.

Juru bicara militer Iran, Brigadir Jenderal Amir Cheshak, mengatakan bahwa latihan ini sudah direncanakan sebelumnya. Latihan ini dilakukan untuk menghadapi kemungkinan ancaman, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai ancaman tersebut.

Pasukan dan peralatan militer dari tujuh provinsi di Iran dikirimkan untuk berlatih di Nasr Abad, Provinsi Isfahan. Namun, latihan ini dilaksanakan saat konflik antara Israel dan Hamas semakin memanas.

Sebelumnya, Militer Israel (IDF) melaporkan mereka melakukan serangan udara di Lebanon sebagai balasan atas serangan rudal permukaan-ke-udara yang sebelumnya dilakukan. Serangan tersebut dilakukan pada Rabu (25/10/2023) malam.

“Beberapa saat yang lalu, Aerial Defense Array IDF mengintersep rudal darat-ke-udara yang ditembakkan dari Lebanon menuju UAV IDF,” kata Pasukan Pertahanan Israel dalam pernyataan mereka seperti dikutip RTE pada hari Kamis (26/10/2023).

“Sebagai respons, pesawat IDF melakukan serangan ke sumber peluncuran,” tambahnya.

Israel terlibat dalam pertukaran serangan rutin dengan kelompok militan Islam Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Lebanon selatan sejak dimulainya perang dengan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Militernya juga melancarkan serangan terhadap target militer di Suriah sebagai balasan atas serangan yang mereka anggap dilakukan terhadap Israel. Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa serangan tersebut telah menewaskan delapan tentara Suriah.

Para pemimpin dunia mewaraiakan keprihatinan mereka bahwa serangan saling balas ini dapat membawa Israel ke dalam konflik yang lebih besar dengan negara-negara lain di wilayah tersebut dan memperburuk konflik dengan Hamas.

Israel melakukan serangan udara terhadap Gaza sebagai balasan atas serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas dan menurut Israel menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 222 lainnya.

Kementerian kesehatan Hamas di Gaza melaporkan bahwa serangan-serangan Israel telah menewaskan lebih dari 6.500 warga Palestina. Terdapat kekhawatiran bahwa jumlah korban akan terus bertambah jika Israel terus melakukan invasi darat untuk menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Hizbullah mengatakan bahwa pejabat-pejabat senior Hamas dan Jihad Islam telah melakukan pembicaraan dengan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, untuk mencapai “kemenangan nyata” dalam perang mereka dengan Israel.

Sumber: Republika