Pakistan menyampaikan di forum PBB bahwa perjuangan melawan penjajah asing tidak bisa disamakan dengan terorisme. Dalam debat tingkat tinggi tentang situasi di Timur Tengah, Wakil Tetap Pakistan untuk PBB, Munir Akram, mengatakan bahwa negaranya mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Namun, perjuangan melawan penjajah, menentukan nasib sendiri, dan pembebasan bangsa adalah sah dan tidak bisa disamakan dengan terorisme. Menurut Akram, “penindasan terhadap perjuangan itulah yang termasuk tindakan ilegal”. Akram juga menyesalkan “ketidakmampuan” Dewan Keamanan PBB untuk mendesak gencatan senjata dan mengatakan bahwa tanggung jawab berada di tangan mereka yang berkontribusi terhadap perpanjangan konflik.
Pada 7 Oktober, Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa sebagai pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel. Militer Israel kemudian melancarkan operasi militer udara tanpa henti di Jalur Gaza. Hampir 8.000 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 6.546 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, dan konvoi bantuan yang diizinkan masuk hanya membawa sebagian kecil dari kebutuhan tersebut.
Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s34wr6335/pakistan-di-pbb-sebut-perjuangan-melawan-penjajah-bukan-terorisme)