Dukungan untuk Gaza Terbatas, Tetap Terancam oleh Serangan Udara Israel

by -144 Views

KAIRO – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengumumkan bahwa operasi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza harus dikurangi secara drastis karena serangan udara Israel yang berkelanjutan. PBB khawatir bahwa bantuan tersebut dapat menjadi target serangan dan tidak dapat diterima oleh warga Gaza yang membutuhkannya. Warga Gaza membutuhkan sekitar 100 truk bantuan kemanusiaan setiap hari, tetapi Israel hanya mengizinkan masuk 20 truk dan melarang pengiriman bahan bakar.

Oleh karena itu, pejabat PBB di lapangan meminta Israel menghentikan serangan udara dan pengepungan Gaza. Israel diminta untuk memberikan izin dan mempermudah bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, untuk 2,3 juta warga Gaza. Dominic Allen, perwakilan Dana Kependudukan PBB, menyebut pengiriman air, makanan, pasokan medis, dan bahan bakar sebagai prioritas utama.

Allen juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap 50.000 wanita hamil di Gaza, dengan rata-rata 150 kelahiran setiap hari dan sistem layanan kesehatan yang hampir runtuh. Ia menegaskan bahwa tanpa bahan bakar, tidak akan ada rumah sakit, desalinasi, atau makanan yang bisa dimasak.

Perang di Gaza yang telah berlangsung selama 19 hari ini merupakan yang paling mematikan bagi kedua belah pihak. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengumumkan bahwa setidaknya 5.791 warga Palestina telah terbunuh dan 16.297 orang terluka. Di Tepi Barat yang diduduki, lebih dari 100 warga Palestina telah tewas dan 1.650 lainnya terluka dalam kekerasan dan serangan Israel sejak 7 Oktober. Di sisi lain, lebih dari 1.400 orang di Israel telah terbunuh dalam serangan awal Hamas.

Militer Israel mengkonfirmasi bahwa masih ada 222 sandera yang ditahan di Gaza, termasuk warga asing yang diyakini ditangkap oleh Hamas selama serangan tersebut. Empat sandera telah dibebaskan.

Israel masih mempersiapkan serangan darat besar-besaran untuk memberantas Hamas. Namun, langkah ini telah memicu ancaman dari Iran untuk menyerang Israel jika serangan darat dilakukan di Gaza. Amerika Serikat dan negara lainnya khawatir bahwa pertempuran ini dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.