32 Rumah Sakit di Gaza Hampir Kehabisan Bahan Bakar, Kondisi Terkini

by -112 Views

Israel telah memutus pasokan air bersih, bahan bakar, listrik, dan makanan di Gaza. Seorang anak yang terluka akibat serangan Israel menunggu perawatan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza pada hari Senin, 23 Oktober 2023.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza memperingatkan bahwa generator listrik di rumah sakit akan berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan karena kekurangan bahan bakar. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra, menyatakan bahwa aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza berjalan lambat dan tidak dapat mengubah situasi yang ada di lapangan di tengah serangan Israel.

“Sistem layanan kesehatan telah mencapai titik terburuk sepanjang sejarah,” ujar al-Qudra, seperti yang dilaporkan oleh Aljazirah pada hari Selasa, 24 Oktober 2023.

Pada hari Senin, 23 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa 32 pusat layanan kesehatan/rumah sakit tidak dapat berfungsi setelah Israel memutus akses terhadap pasokan penting, termasuk bahan bakar.

Israel telah memutus pasokan air bersih, bahan bakar, listrik, dan makanan di Gaza setelah Hamas melancarkan infiltrasi mendadak ke Israel selatan. Israel kemudian membalas dengan melakukan serangan udara yang menghancurkan seluruh lingkungan di Gaza dan menciptakan krisis kemanusiaan yang parah.

Al-Qudra menambahkan bahwa kebutuhan mendesak rumah sakit harus diprioritaskan dalam distribusi bantuan. Dia mendesak PBB dan Komite Internasional Palang Merah untuk mendorong pengiriman pasokan bahan bakar dan darah ke wilayah Gaza.

Rumah Sakit Indonesia di wilayah Beit Lahia, Gaza utara juga tidak dapat menjalankan fasilitas penting setelah listrik padam pada hari Senin. Rekaman yang diverifikasi oleh Aljazirah menunjukkan fasilitas tersebut berada dalam kegelapan. Video juga menunjukkan tim medis di rumah sakit menerima pasien yang dibawa oleh pekerja ambulans sambil menggunakan senter.

Sementara itu, konvoi truk bantuan kemanusiaan gelombang ketiga telah mengirimkan air, makanan, dan obat-obatan ke Jalur Gaza pada hari Senin. PBB mengatakan bahwa bahan bakar tidak termasuk dalam pengiriman bantuan tersebut, dan cadangan bahan bakar di Gaza akan habis dalam dua hari.

Warga Gaza berharap lebih banyak truk bantuan akan diizinkan masuk ke daerah yang terkepung itu. Warga Palestina yang tinggal di wilayah yang sempit sangat berharap agar serangan udara dihentikan.

Lebih dari 5.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel. Sekitar 40 persen dari korban jiwa tersebut adalah anak-anak.

Sumber: Republika