Permintaan Rusia kepada DK PBB untuk Menggelar Pertemuan Lanjutan dalam Mencari Solusi Konflik Israel-Palestina

by -125 Views

NEW YORK – Pemerintah Rusia berencana untuk meminta Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan lainnya untuk membahas solusi konflik Israel-Palestina. Sebelumnya, Moskow telah mengajukan rancangan resolusi untuk jeda kemanusiaan di Jalur Gaza, namun gagal diadopsi oleh Dewan Keamanan.

“Kami pasti akan mengadakan pertemuan Dewan Keamanan lainnya (untuk membahas solusi Israel-Palestina). Seperti yang telah ditunjukkan oleh praktik, tidak ada seorang pun kecuali kami yang berani melakukannya,” ujar Wakil Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky, dikutip oleh kantor berita Rusia, TASS, Ahad (22/10/2023).

Dia juga mengomentari tentang kemungkinan Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi setelah dua resolusi mengenai jeda kemanusiaan di Jalur Gaza gagal diadopsi. “Mengenai resolusi, saya tidak tahu seberapa cepat kita akan mencapai tahap ketika kita kembali mencoba untuk mengadopsi resolusi,” ucapnya.

“Mungkin, pertama-tama kita harus melalui Majelis Umum, yang merupakan badan PBB yang dihadiri oleh 193 negara anggota organisasi tersebut, dan ada aturan yang mengharuskan Dewan Keamanan gagal memenuhi tugasnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan, maka masalah ini akan dibawa ke Majelis Umum,” tambah Polyansky.

Menurut Polyansky, sesi khusus darurat kesepuluh Majelis Umum PBB mengenai konflik Israel-Palestina dijadwalkan digelar pekan ini. “Ada seruan kolektif dari negara-negara Arab dan Islam untuk memulai kembali sesi khusus. Penting bagi setiap negara untuk menyampaikan pendapatnya,” katanya.

Pada Senin (16/10/2023) pekan lalu, rancangan resolusi Rusia yang meminta gencatan senjata dalam perang antara Hamas dan Israel gagal disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. Rancangan resolusi tersebut mendapatkan lima suara setuju, empat menentang, dan enam abstain. Amerika Serikat (AS) termasuk negara yang menentang.

“Hari ini, seluruh dunia menunggu dengan napas tertahan hingga Dewan Keamanan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pertumpahan darah, namun delegasi negara-negara Barat pada dasarnya telah mengabaikan harapan tersebut,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia setelah pemungutan suara berakhir.

Selain Rusia, Brasil juga mengajukan rancangan resolusi serupa. Namun, rancangan resolusi tersebut juga gagal diadopsi pada Rabu (18/10/2023) akibat veto dari AS. Pertempuran terbaru antara Israel dan Hamas dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023.

Hingga artikel ini ditulis, serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan setidaknya 4.651 orang, termasuk 1.756 anak-anak. Menurut PBB, agresi Israel juga telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza menjadi pengungsi. Sementara itu, serangan Hamas terhadap Israel telah menewaskan setidaknya 1.400 orang.

Sumber: Republika