Munculnya Aksi Perlawanan Terhadap Israel di Banyak Negara

by -140 Views

Para pengunjuk rasa dari Jakarta hingga Tunis menuntut diakhirinya pemboman Israel di Gaza. Hampir dua minggu serangan udara dan artileri yang intens telah membunuh 4.100 orang.

Israel bersiap untuk melakukan perang darat di daerah kantong Palestina yang kecil dan padat penduduknya yang bertujuan untuk memberantas Hamas. Meskipun beberapa negara Barat telah menyuarakan dukungannya terhadap kampanye militer Israel, banyak negara dengan penduduk mayoritas Muslim menyerukan gencatan senjata segera.

Selain itu banyak warganya yang marah terhadap kondisi di Gaza dan menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina di seluruh dunia. Protes tiba-tiba meletus di sebagian besar wilayah tersebut pada Selasa (17/10 /2023) malam setelah pihak berwenang Gaza mengatakan ratusan orang terbunuh dalam ledakan di sebuah rumah sakit.

Hamas dan banyak pihak mengatakan serangan udara Israel adalah penyebabnya. Sedangkan Israel menyangkal dengan menyalahkan peluncuran roket yang gagal oleh kelompok Palestina.

Lebih dari 6.000 pengunjuk rasa berbaris di pusat ibu kota Amman, Yordania. Sementara ribuan lainnya berunjuk rasa di dekat kedutaan Israel. Negara ini berdamai dengan Israel pada 1994, namun sebagian besar penduduknya merupakan keturunan Palestina.

Para pengunjuk rasa menyuarakan dukungan untuk Palestina, mendesak mereka untuk menyerang Israel dengan serangan roket dan bom bunuh diri. Mereka menyatakan keterkaitan dengan kelompok Palestina dengan teriakan: “Kami adalah pasukan Anda.”

Ribuan demonstran juga berkumpul di Turki dan Mesir, dua negara lain yang telah lama memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel. Warga kedua negara menuntut diakhirinya pemboman tersebut.

Sekitar 2.000 orang berkumpul di depan Masjid Beyazit Istanbul, membakar patung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengibarkan bendera Palestina. Beberapa orang memegang plakat bertuliskan: “Hentikan genosida” dan “Teroris Israel”.

Sedangkan di Mesir, ribuan pengunjuk rasa berdiri di masjid al-Azhar, salah satu masjid tertua di dunia. Mereka meneriakkan “Di mana tentara Arab?”, sementara yang lain berkumpul di alun-alun Tahrir.

Beberapa pihak menuntut tindakan militer terhadap Israel. Sementara yang lain mengatakan, negara-negara Arab harus mempertimbangkan penggunaan metode lain untuk menghentikan pemboman di Gaza.

Mesir yang berbatasan dengan Gaza dan belum mampu menegosiasikan pembukaan jalur penyeberangan untuk memungkinkan masuknya bantuan. “Palestina adalah satu-satunya negara yang menyatukan suara kami. Jika negara-negara Teluk tidak mengirimkan bantuan, setidaknya mereka harus berhenti mengirimkan minyak dan gas. Setidaknya itulah yang harus mereka lakukan,” kata pengunjuk rasa Mohammed Gomaa di Kairo.

Negara Maroko yang pemerintahnya pada 2020 sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel menyatakan kelompok Islam dan sayap kiri dalam demonstrasi. Mereka mengatakan mereka akan mengadakan aksi duduk pada Jumat nanti.

Ratusan orang melakukan unjuk rasa di pusat kota Tunis, sebuah protes yang lebih kecil dibandingkan unjuk rasa yang berunjuk rasa di sana menentang kampanye Israel di Gaza dalam beberapa hari terakhir. Yang lainnya berdemonstrasi di depan kedutaan AS.

“Terorisme sebenarnya adalah Israel dan Amerika, yang mendukungnya,” kata seorang pengunjuk rasa di Tunis Souhail Ben Nasser.

Wilayah Asia Tenggara, ratusan orang berkumpul untuk melakukan protes di dekat kedutaan besar AS di ibu kota Indonesia dan Malaysia. Mereka membakar bendera Israel dan menginjak-injak foto Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden.

“Hari ini kami berkumpul di sini dengan niat yang sama untuk mengutuk tindakan kriminal yang dilakukan Israel,” kata pengunjuk rasa di Kuala Lumpur Qilla Marisa.

Umat Muslim di India melancarkan protes yang lebih kecil di Jaipur dan Mumbai, sambil mengangkat plakat bertuliskan “Bebaskan Palestina”.

Musuh regional terbesar Israel, Iran, dan kelompok sekutunya di wilayah tersebut juga mengadakan protes yang didukung negara. Di Irak, milisi Syiah yang didukung oleh pemerintah memobilisasi ratusan pendukungnya di Bagdad dekat jembatan menuju Zona Hijau yang dijaga ketat, tempat kedutaan besar AS berada.

Sedangkan di perbatasan Irak dengan Yordania, ratusan pendukung kelompok paramiliter yang didukung Iran melakukan aksi duduk untuk menyuarakan dukungan bagi Gaza. “Kami akan mendukung rakyat kami di Palestina,” kata salah satu dari mereka, Hussein Samir.

sumber : Reuters