Pada artikel ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengucapkan terima kasih kepada Qatar dan Israel atas bantuan mereka dalam memastikan pembebasan dua warga AS yang sebelumnya disandera oleh Hamas di Jalur Gaza. Biden juga berjanji akan membebaskan semua orang yang masih ditahan oleh Hamas.
Presiden Biden menyampaikan kelegaannya bahwa dua warga AS yang disandera selama serangan teroris di Israel pada tanggal 7 Oktober akhirnya dapat bebas. Ia juga mengungkapkan bahwa AS telah bekerja keras untuk membebaskan warganya yang disandera dan bersyukur atas kemitraan dengan pemerintah Qatar dan Israel dalam upaya ini.
Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Biden membahas upaya pembebasan orang-orang yang disandera oleh Hamas, termasuk warga AS. Mereka juga membahas rencana pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Hamas sendiri telah mengumumkan pembebasan dua warga AS tersebut sebagai respons terhadap upaya mediasi dari Qatar. Hamas menyatakan bahwa pembebasan dilakukan atas alasan kemanusiaan dan untuk membantah klaim yang dibuat oleh Biden dan pemerintah AS.
Dua warga AS yang dibebaskan adalah seorang ibu dan putrinya. Namun, belum dijelaskan secara rinci tentang kapan dan bagaimana proses pembebasan dilakukan.
Militer Israel juga menyatakan bahwa sebagian besar warga yang ditawan dan dibawa ke Jalur Gaza masih hidup. Mereka melaporkan bahwa lebih dari 20 sandera Hamas adalah anak-anak dan antara 10 hingga 20 sandera lainnya berusia di atas 60 tahun. Terdapat pula laporan tentang 100 hingga 200 orang yang dilaporkan hilang sejak serangan dan infiltrasi Hamas pada tanggal 7 Oktober.
Hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai jumlah warga Israel yang menjadi sandera Hamas. Namun, Hamas telah mengumumkan bahwa 13 sandera telah tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza.
Sumber: Republika
