Operasi Israel Dimulai di Selatan Gaza

by -144 Views

KHAN YOUNIS – Israel telah mulai melakukan serangan udara di daerah selatan di mana warga Palestina mencari tempat perlindungan. Sementara itu, Israel juga telah memulai evakuasi penduduknya di kota-kota besar di utara dekat perbatasan Lebanon.

Evakuasi ini menjadi tanda terbaru dari invasi darat Israel ke Gaza yang dapat memicu gejolak regional. Warga Palestina di Gaza melaporkan adanya serangan udara yang besar di Khan Younis di bagian selatan.

Warga tersebut menyampaikan bahwa para korban sudah dilarikan dengan menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Nasser di kota tersebut, rumah sakit terbesar kedua di Gaza yang kini telah penuh dengan pasien dan orang-orang yang mencari perlindungan.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah memerintahkan pasukan darat untuk bersiap-siap melihat situasi Gaza “dari dalam”. Pernyataan ini menandakan kemungkinan adanya serangan darat yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas di Gaza, dua minggu setelah serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel.

Namun, pejabat Israel belum memberikan jadwal pasti mengenai operasi semacam itu. Lebih dari satu juta orang telah mengungsi di Gaza, dan sebagian besar dari mereka sudah mengikuti perintah Israel untuk melakukan evakuasi ke wilayah utara yang lebih aman.

Rumah sakit di Gaza sedang kewalahan dengan keterbatasan pasokan medis dan bahan bakar untuk generator. Sementara itu, pihak berwenang sedang mempersiapkan logistik untuk mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan dari Mesir yang belum tiba.

Para dokter di seluruh Gaza terpaksa melakukan operasi dengan bantuan cahaya ponsel dan menggunakan cuka untuk mengobati luka terinfeksi.

Kesepakatan untuk mengirimkan bantuan melalui Rafah, satu-satunya jalur penyeberangan di Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel, masih terbilang rapuh. Israel mengatakan bahwa pasokan tersebut hanya dapat diberikan kepada warga sipil dan akan mencegah pengalihan apa pun yang dilakukan oleh Hamas.

Lebih dari 200 truk dan sekitar 3.000 ton bantuan telah ditempatkan di atau dekat Rafah, namun perbaikan jalan yang rusak akibat serangan udara masih belum dimulai di Gaza.

Israel telah mengungsikan penduduknya yang tinggal di dekat Gaza dan Lebanon dan menempatkannya di hotel-hotel di dalam negara tersebut melalui program yang didanai negara.

Pada hari Jumat, Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan rencana evakuasi di Kiryat Shmona, sebuah kota dengan lebih dari 20.000 penduduk di dekat perbatasan Lebanon. Kelompok Hizbullah di Lebanon, yang memiliki persenjataan besar seperti roket jarak jauh, hampir setiap hari terlibat dalam pertempuran dengan Israel di sepanjang perbatasan tersebut. Kelompok yang didukung oleh Iran ini telah mengisyaratkan akan ikut berperang jika Israel berusaha memusnahkan Hamas.

Iran yang mendukung Hizbullah dan Hamas mendukung rencana tersebut. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menjanjikan dukungan yang tidak berubah bagi keamanan Israel “hari ini dan selamanya”. Biden juga menekankan bahwa dunia tidak boleh mengabaikan kemanusiaan warga Palestina yang tidak bersalah di Jalur Gaza yang terkepung. Dalam pidatonya, Biden membedakan antara warga Palestina secara umum dan Hamas.

Biden menghubungkan perang yang terjadi di Gaza saat ini dengan invasi Rusia ke Ukraina. Ia menyebut bahwa Hamas dan Presiden Rusia Vladimir Putin “ingin sepenuhnya menghancurkan demokrasi di negara tetangga”. Biden juga mengumumkan bahwa ia telah mengirimkan “permintaan anggaran mendesak” ke Kongres untuk memberikan bantuan militer darurat ke Israel dan Ukraina.

Sumber: Republika